Sabtu, 08 November 2014

Bab 4. Pemuda dan Sosialisasi

PEMUDA DAN SOSIALISASI























Nama : Faisal Albana Tonaziz
NPM :  53414809       
         
KATA PENGANTAR



Assalammuallaikum Wr. Wb.
            Puji sukur bagi ALLAH SWT atas kehendaknya maka saya dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam marikita junjungkan kepada nabi Muhammad SAW. Karna dengan upayanya kita dapat menuju jalan yang terang.
Terimakasih juga kepada berbagai macam pihat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan dan menyukseskan makalah ini.
Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengembangkan ilmu tentang “Pemuda dan Sosialisasi”.
Harapan saya adalah semogamakalah ini dapat memberikan wawasan dan pengajaran bagi para pembaca. Walaupun saya tau ini jauh dari sempurna. Maka dari itulah penulis mengharapkan saran dan keritiknya yang membangun.
Terima kasih
           










                                                                                                                 November 2014
                                                                                                                        Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

1.   PENDAHULU
a. Latar Belakang
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan

2.   PEMBAHASA

a. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
b. Pemuda dan Identitas
c. Perguruan dan Pendidikan

3.   PENUTUP
a. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA






BAB 1 PENDAHULUAN




a.       Latar Belakan
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai” yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.

b.      Perumusan Masalah
-  Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
-  Pemuda dan Identitas
-  Perguruan dan Pendidikan

c.       Tujuan
-  Memahami maksud dari internalisasi belajar dan spesialisasinya
-  Memahami apa tujuan pemuda serta identitasnya
-  Mengerti pentingnya perguruan tinggi dan pendidikan



BAB 2 PEMBAHASAN


  

a.        Internalisasi Belajar dan Spersialisali
Sebelum belajar bab  ini baiknya kita menelaah isi dalam artikel harian kompas hari senin, tanggal 11 Febuari 1985 sebagai berikut :

Seminar Tentang Remaja
Anomi di kalangan remaja akibat kekaburan norma,
Jakarta Kompas

Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis. Masa ini memungkinkan mereka  dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum,Red) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul prilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka mejadi sasaran pengaruh media masa.
Demikian rangkuman pembicaraan Dekan FISPI-UI Dr Manasse Malo, Ketua Jurusan Psikologi Sosial UI Drs. Enoch Markum dan staf pengajar jurusan komunikasi massa Drs. Zulkarimen Nasution M.Ss. dalam seminar “Remaja dalam Prospek Perubahan Sosial” di gedung Sarwahita Komplek UI Rawamangun. Hari Sabtu, Seminar satu hari itu diadakan dalam rangka Dies Natalis Universitas Indonesia ke-36.
Anomi, menurut Enoch Makmur, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. Missal norma A yang ditanamkan dalam keluarga, sangat bertentangan dengan Norma B yang ia saksikan di luar lingkungannya.
Masyarakat yang diharapkan mampu memberikan jawaban, juga dalam keadaan transisi, sehingga tidak mampu memberikan apa yang diinginkan remaja.
“Dalam keadaan bingung inilah mereka berusaha mencari pegangan normalain yang bisa mengisi kekosongan tersebut. Dan inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangandan pelanggaran akibat kesalahan pegangan”, ujar Enoch Makmur. 


b.        Pemuda dan Identitas

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam macam harapan. Karna pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, melanjutkan perjuangan dan pembangunan generasi sebelumnya. Pada generasi ini mempunyai permasalahan yang sangat bervariasi, dimana jika permasalahan ini tidak diatasi maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus. Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi potensi yang melekat pada dirinya dan sangat pemting artinya sebagai sumber daya manusia.Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah kehidupan masyarakat

i.      Pembinaan dan pengembangan generasi muda

Pada dasar pembinaan dan pengembangan Generasi Muda  disusun berdasarkan :

·         Landasan idiil                      : Pancasila
·         Landasan Konstitusional  : UUD 1945
·         Landasan Strategis             : Garis garis besar haluan neara
·         Landasan Historis               : Sumpah pemuda tahun 1928 dan proklamasi 17 agustus 
                                                 1945
·         Landasan Normatif             : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam
                                                 masyarakat

ii.      Masalah dan potensi generasi muda/pemuda

Diantara berbagai masalah generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
·         Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotism dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
·         Kekurang pastian yang dialami oleh pemuda terhadap masa depannya
·         Belum seimbang antara  jumlah generasi pemuda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
·         Kurangnya lapangan kerja dan tingginya angka pengangguran
·         Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan
·         Masih banyaknya perkawinan dibawah umur
·         Pergaulan bebas
·         Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika
·         Belum adanya perundang undang yang menyangkut generasi muda

Potensi potensi generasi muda  / pemuda adalah :
·         Idealisme dan daya kritis
·         Dinamika dan kreatifitas
·         Optimis dan kegairahan semangat
·         Sikap kemandirian dan disiplin murni
·         Terdidik
·         Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
·         Patriotis dan nasionalisme
·         Sikap kesatria
·         Kemampuan penguasaan ilmudan teknologi

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penesuaian diri, bagaimana bertindak dan berfikir agar dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga.Tugas pokok sosialisasi adalah:

i.      Individu harus diberi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
ii.      Individu harus berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuan.
iii.      Pengendalian fungsi fungsi organic yang dipelajari melalui latihan latihan mawas diri
iv.      Bertingkah laku selaras dengan norma dan tata nilai dan kepercayaan yang ada


c.        Perguruan dan Pendidikan

i.      Mengembangkan potensi generasi muda
Pada abad ke 20 ini Bumi dihuni mayoritas penduduk berusia muda, dan perkiraan usia 17 tahun. Pada kenyataannya negara yang sedang berkembang masih banyak mendapat kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda memulai pendidikan. Di negara maju seperti Amerika Serikat, di negara ini pada generasi muda mendapat kesempatan  luas dalam mengembangkan kemampuan dan potensiidenya. Pola yang sama juga diterapkan di negara negara Asia, misalnya: Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan lain lain. Sedangkan di Indonesia sendiri, pendidikan sedini mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tinggkat SLTP/SLTA, dengan cara penyelenggaraan lomba karya ilmiah dari tingkat nasional oleh lembaga ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI). Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Oleh karna itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.

ii.      Pendidkan dan Perguruan tinggi
Sebagai subjek pembangunan maka setiap orang harus terlibat secara aktif dalam proses pembangunan. Sedangkan sebagai objek maka hasil pembangunan tersebut harus bisa dinikmati oleh setiap orang. Disinilah terletak arti penting dati pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia.Indonesia demikian pula menghadapi kenyataan untuk melakukan usaha keras “berdasarkan kehidaupan berbangsa”. Tetapi masalah bukan saja masalah pendidikan formal tetapi pendidikan membentuk manusia manusia membangun. Semua semua akan berarti belum terlepasnya Indonesia yang terbelengu keterbelakangan dan kemiskinan. Sebagai satu bangsayang menetapkan Pancasila sebagai falsafah hidup, maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan dengan tujuan menurut Pancasila. Untuk itu maka diperlukan adanya perubahan perubahan secara mendasar dan mendalam yang menyangkut persepsi, konsep serta norma norma kepribadian dalam kaitannya dengan cita cita bermasyarakat Pancasila.
Bila dibandingkan dengan pengembangan sector sector pembangunan lainnya, sector pendidikan termasuk sector yang cukup pesat kemajuannya. Akan tetapi berbagai masalah telah timbul, yaitu masalah masalah objektif yang baru, yang tidak pernah ada sebelumnya. Semakin banyak manusia yang membutuhkan pendidikan dan semakin bervariasinya mutu pendidikan yang diharapkan oleh mereka. Demokrasi kependidikan, baik yang berjalan secara horizontal maupun yang bergerak secara vertical, adalah masalah masalah setiap hari yang sering dihadapi pemerintah di dalam mewujudkan cita cita pemerataan pendidikan bagi seluruh wargan di dalam konteks masyarakat keseluruhannya.
Dalam hal ini  maka pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam perguruan tinggi menjadi penting karna berbagai alasan, diantaranya. Pertama, mahasiswa termasuk yang ketermuka di dalam memberikan perhatian terhadapmasalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional. Kedua, mahasiswa mandapat proses sosialisasi terpanjangsecara berencana, dibanding  gereasi muda/pemuda lainnya. Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Keempat, mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik di bandingkan generasi muda lainnya.










BAB 3 PENUTUP


a.             Kesimpulan

Pemuda adalah cerminan suatu negara kedepannya. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan tidak melakukan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya.

































DAFTAR PUSTAKA

Harian KOMPAS hari Senin, 11 Febuari 1985
Harwantiyoko & Katuuk, Neltje F. (1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Gunadarma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar